Pulanglah Aku Merindukanmu

Lapandewa adalah sebuah perkampungan di ujung selatan pulau Buton tepatnya di sebelah tenggara sulawesi.
Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Jagung, sayur-sayuran dan berbagai jenis umbi-umbian adalah tanaman yang menjadi sasaran masyarakat lapandewa.

Kehidupan masyarakatnya serba pas-pasan di sebabkan karena hasil tanamannya itu tidak di jual kacuali sedikit sekali dikarenakan harga jual yang murah. Akan tetapi hasilnya hanya untuk keperluan sehari-hari dan persiapan selama bukan musim tanam atau biasa di sebut dengan musim kemarau. Hasil tanamannya tidak di jual ?? Yaa, di karenakan menanam kecuali musim tanam dan musim tanam itu hanya berlagsung dua kali dalam setahun, sehingga masyarakat tidak menjual hasil tanamannya dan memilih untuk di simpan dan berjaga-jaga.

Dengan mempertimbangkan masalah-masalah ekonomi yang di hadapi masyarakat sehingga mendorong para kepala keluarga untuk merantau di berbagai daerah seperti di buru, ambon, maluku utara, samarinda dan daerah-daerah lainnya di indonesia dan bahkan tidak sedikit juga dari para pemuda-pemudi lapandewa harus membuang keinginan menempuh pendidikan guna untuk merantau dengan harapan bisa membantu mengurangi masalah perekonomian keluarga.

Walaupun dengan menghadapi berbagai macam permasalahan ekonomi, tidak menyurutkan semangat sebagian dari pemuda-pemudi lapandewa untuk melanjutkan studinya di berbagai daerah di indonesia, yang kemudian mereka pulang untuk mengabdi di lapandewa. Inilah yang membuat saya senang dan terpacu untuk ikut serta berkonstribusi seperti mereka membangun lapandewa yang tercinta.

Tidak sedikit dari pemuda-pemudi lapandewa yang keluar daerah, entah menuntut ilmu ataukah mencari puing-puing rupiah. Yang jelas mereka telah sukses di daerah rantau mereka. Mendengar itu membuatku senang dan bangga.

Namun yang membuatku sedih dan bertaya-tanya adalah kok kenapa sebagian dari mereka itu memilih untuk menetap dan membangun daerah rantaunya itu dan enggan untuk kembali dan mengabdi menyalurkan ilmu-ilmunya membangun lapandewa ini.

Terkhusus untuk kader-kader bimbingan ustadz La Dedi Jore dan ustadz Baharuddin yang telah sukses di daerah rantau, kenapa sebagian dari kalian lebih memilih berlama-lama di sana dan enggan pulang, sementara adik-adik di sini “lapandewa” sedang menanti kedatanganmu mendengarkan ilmu-ilmu yang telah engkau dapatkan di sana.

Saya teringat ketika pertama kali ketika kalian pergi dari lapandewa membuat kami sedih karena tidak akan berjumpa lagi kecuali di waktu yang lama, tetapi yang membuat kami ikhlas dan senang adalah karena telah ada kakak-kakak kami yang keluar menuntut ilmu dengan harapan nanti setelah kalian pulang bisa kami mengambil ilmu dari kalian.

Mendirikan pesantren adalah salah satu tujuan kita, masih ingatkah ini??
Saya harap semoga kalian tidak melupakannya..
Karena dengan adanya pesantren dapat memajukan lapandewa di bidang akhlak dan agama.
                      ***

Jika seandainya lapandewa bisa berbicara, mungkin akan bergumam
“Wahai pemuda-pemudi lapandewa kenapa kalian berlama-lama di sana dan tidak mengunjungiku. Mungkin kalian telah lupa!! Tapi saya tidak akan pernah lupa bahwa di sinilah engkau pertama kalinya melihat dunia, dan memulai kehidupanmu. Tapi kenapa sekarang engkau seperti tidak pernah mengenal diriku, engkau enggan mengunjungiku dan membangun di sini…

Wahai pemuda-pemudi lapandewa yang di rantau pulanglah aku rindu dan butuh akan potensi-potensimu untuk membawaku bisa menjadi daerah yang berkembang dan maju, karena aku malu dengan daerah-daerah lainnya yang lebih maju.

                       ***

Lapandewa, 21 juli 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senja yang Semu dan Sesaat

Semangat yang Terpatahkan

Memburu Beasiswa Kerajaan Saudi Arabia