Kitapun Ingin Masuk Surga

Surga adalah suatu tempat tinggal yang tiada batas waktunya. Di dalamnya penuh dengan berbagai macam kenikmatan yang melimpah. Kenikmatan surga itu tidak bisa kita bayangkan di karenakan akal dan pikiran kita terbatas yang tidak bisa menjangkaunya. Namun, kita tidak harus berputus asa di karenakan akal yang memiliki batas jangkauan itu. Cukuplah yang membuat pembangkit semangat kita untuk terus memperbaiki amal adalah kabar-kabar gembira yang termaktub di dalam nash (Al qur’an dan As sunnah).
Seperti apa yang telah di ucapkan oleh lisan manusia yang ma’shum (terbebas dari kesalahan), junjungan kita Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, di riwatkan oleh sahabat yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau mengabarkan kepada kita bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
“Allah ‘azza wajalla berfirman: ‘Aku telah menyiapkan sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia untuk hamba-hambaKu yang shalih.’ Sebagai simpanan, biarkan apa yang diperlihatkan Allah pada kalian.” (HR. Muslim).

Kenikmatan-Kenikmatan Surga

Diantara kenikmatan-kenikmatan surga yang di kabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam :

1. Pasar surga.

Sahabat yang mulia Anas bin Malik  radhiyallahu ‘anhu mengabarkan sebuah kabar gembira kepada kita, yang beliau dengar langsung dari lisan utusan Allah azza wajalla bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada pasar, mereka mendatanginya setiap hari jum’at, angin dari utara berhembus lalu menerpa wajah-wajah mereka dan pakaian-pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan menawan. Mereka kembali ke keluarga mereka dengan penampilan yang lebih indah dan menawan, keluarga￾keluarga mereka berkata pada mereka: ‘Demi Allah, kau semakin indah dan menawan setelah kami.’ mereka berkata: ‘Kalian juga, demi Allah, lebih indah dan menawan setelah kami.” (HR. Muslim).

2. Tidak mengalami seperti kita alami di dunia

Kabar gembira yang lain tentang kenikmatan surga juga di tuturkan oleh sahabat yang mulia Jabir radhiyallahu ‘anhu yang juga langsung beliau dengarkan dari kekasih Allah azza wa jalla, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
“Sesungguhnya penghuni surga makan dan minum didalamnya, mereka tidak meludah, tidak kencing, tidak berak dan tidak ingusan.” Mereka bertanya: Bagaimana dengan makanannya? Beliau menjawab: “Sendawa dan keringat seperti keringat minyak kesturi, mereka diilhami tasbih dan tahmid seperti kalian diilhami nafas.” (HR. Muslim).

3. Sehat, muda dan senang terus yang ada

Poin yang ketiga ini diriwatkan oleh dua sahabat, Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
 “Penyeru menyerukan: Sesungguhnya kalian hidup dan tidak mati selamanya, kalian sehat dan tidak sakit selamanya, kalian muda dan tidak tua selamanya, kalian bersenang-senang dan tidak akan bersedih selamanya. Itulah firmanNya ‘azza wajalla:; Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (Az Zukhruuf: 72). (HR. Muslim).

4. Tenda dari mutiara

Kabar gembira yang berikutnya di riwayatkan oleh Abu Bakr bin Abdullah bin Qais dari ayahnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
“Sesungguhnya disurga ada tenda dari mutiara berlubang, lebarnya enampuluh mil. Setiap sudutnya ada keluarga, mereka tidak melihat yang lain, orang mu`min mengelilingi mereka.” (HR. Muslim).

Siapa yang Tidak Ingin Masuk Surga

Jika kita tanya kepada setiap orang, “mau masuk surga”? Maka serentak akan menjawab ” MAU”. Akan tetapi tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana caranya. Sebagian yang lain juga bukan tidak tahu caranya, akan tetapi enggan untuk melakukan amal yang bisa menghantarkan mereka ke surga, disebabkan terlalu menuruti hawa nafsu. Memang untuk mendapatkan sesuatu kenikmatan yang begitu besar terkadang harus mengorbankan hal yang kita sukai dan mesti melakukan sesuatu yang sebetulnya jiwa tidak menyukainya. Apalagi kenikmatan surga yang tiada batasnya, sangat mustahil di dapatkan oleh mereka yang terus-memerus membiarkan dirinya tenggelam di lautan syahwat dan berlama-lama di dalamnya, serta menunda-ndunda taubat hingga ajal datang menjemputnya.

Lagi-lagi, tidak sedikit manusia tertipu oleh kenikmatan-kenikmatan dunia yang fana ini dengan mengikuti alur-alur kehidupan yang akan menjerumuskan mereka ke neraka yang tiada sedikitpun kenikmatan di dalamnya, dan menyepelahkan amalan-amalan shalih yang sudah jelas janji-janjinya berupa kenikmatan. Kenapa harus begitu?. Yah, dikarenakan surga yang di kelilingi oleh hal-hal yang cenderung tidak menyenangkan, dan syahwat yang mengelilingi neraka, dimana itu cenderung di sukai. Kembali kita teringat perkataan seorang manusia yang sangat terpercaya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, yang di riwatkan oleh salah seorang sahabatnya, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, mengabarkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
“Surga diliputi hal-hal yang tidak menyenangkan dan neraka diliputi syahwat.” (HR. Muslim).

Hadits ini sangat jelas menjelaskan kepada kita bahwa cara untuk memasuki surga adalah dengan tidak menuruti godaan-godaan syahwat yang begitu menghancurkan kebahagiaan hidup di akhirat yang merupakan tempat kembali kita kelak untuk selama-lamanya yang tiada pernah ada akhirnya. Saudaraku, coba sedikit renungkan tentang kehidupan akhirat yang kekal !! Masihkan kita malas untuk menunaikan perintah-perintah Allah ‘azza wa jalla ?. Paling tidak wahai saudaraku kerjakanlah apa-apa yang menjadi kewajiban kita sebagai seorang yang mengaku muslim. Mari kita lirik sedikit apa yang telah di lakukan oleh seorang manusia yang telah di jamin masuk surga yakni Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam, yang diceritakan oleh “Aisyah” radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa :
“Bila shalat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri hingga kaki beliau bengkak. Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, kenapa Tuan melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa Tuan yang telah berlalu dan yang dikemudian. Beliau bersabda: “Apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Muslim).
Kembali kita termenung, bahwa seorang Nabi pun yang telah di jamin untuk masuk surga, begitu bersungguh-sungguh menunaikan perintah Sang Pencipta hingga kaki Beliau bengkak. Sebagai manusia yang belum ada jaminan sama sekali, masihkah kita bermalas-malasan untuk beramal mempersiapkan bekal menghadap sang pemilik jagad raya ? Tidak wahai saudaraku sudah seyogyanya kita terus meningkatkan amalan kebaikan, toh juga akan kembali kepada kita manfaatnya. Dua sahabat yang mulia Abu Sa’id Al Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma menceritakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
“Penyeru menyerukan: Sesungguhnya kalian hidup dan tidak mati selamanya, kalian sehat dan tidak sakit selamanya, kalian muda dan tidak tua selamanya, kalian bersenang-senang dan tidak akan bersedih selamanya. Itulah firmanNya ‘azza wajalla:; Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (Az Zukhruuf: 72). (HR. Muslim).


Makassar, 9 November 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senja yang Semu dan Sesaat

Semangat yang Terpatahkan

Memburu Beasiswa Kerajaan Saudi Arabia